13/08/13

Diagnosis cacingan

Dalam dunia kedokteran, para dokter biasa membuat diagnosis dalam bahasa latin. Kalau tidak ketemu bahasa lainnya, sebisa mungkin dengan bahasa Inggris. Kalau tidak bisa, ya dengan bahasa Indonesia, tapi yang lazim digunakan untuk bahasa kedokteran.

Misalnya, untuk kelemahan sesisi, digunakan bahasa "hemiparesis dekstra/sinistra". Hemi- artinya sebelah, paresis artinya kelemahan, dekstra artinya kanan, sinistra artinya kiri. Untuk sakit kepala yang penyebabnya belum diketahui, digunakan bahasa "sefalgia". Kadang-kadang, para dokter saking mumetnya bisa saja tidak menemukan kosakata itu dalam kepalanya, jadi digunakanlah bahasa Inggris, "headache". Rasanya, sangat kurang pintar sekali jika menggunakan diagnosis "sakit kepala".

Ada beberapa juga diagnosis yang menggunakan bahasa Inggris karena tidak tahu apa bahasa latinnya. Misalnya, pasien yang habis tertusuk jarum dan mungkin terpapar penularan penyakit, didiagnosis "post needle stick injury". Pasien yang habis digigit anjing sehingga berisiko tertular rabies, didiagnosis "post dog bite".

Namun, sayang sekali. Ada kalanya setelah mentok di bahasa latin, mentok juga bahasa Inggrisnya. Pasien ini mengaku ada cacing yang keluar bersamaan saat melakukan defekasi (buang air besar). Paham kan, maksudnya bersamaaan dengan apa? Hehe. Nah jadi, pasien ini dicurigai mengalami infeksi cacing di ususnya, dengan kata lain, "cacingan". Untuk kasus seperti ini, dilakukan pemeriksaan feses untuk mencari tahu kebenarannya dan mencari tahu spesies cacingnya.

Dalam dunia kedokteran, semuanya harus lege artis. Harus ada sebab dan tujuannya. Jika di perencanaan dilakukan pemeriksaan feses, harus ada diagnosis yang mengarah ke pemeriksaan tersebut. Kalau tidak ada, apa juga tujuannya pemeriksaan itu?

Nah, untuk pasien ini, apa yang harus saya tulis sebagai diagnosis? Yang saya tahu, ada diagnosis "ascariasis", "necatoriasis", dan lain sebagainya. Tapi ini belum bisa ditulis karena belum ada data tentang spesies cacing yang menginfeksi. Lalu bahasa Inggris. Cacingan, apa translasinya dalam bahasa Inggris? Mentok. Akhirnya saya menuliskan "cacingan" di buku status. Rasanya.. "aduh, mudah-mudahan nggak diketawain dokter lain yang nanti melakukan follow up atas pasien ini.."

Saya juga sudah konsultasi ke teman sejawat yang ada di sekitar waktu itu. Semuanya bingung juga. Hmm. Apa yang salah ya? Kalau search di google dengan keyword "cacingan", semuanya yang keluar adalah bahasa awam. Lalu, iseng, saya search dengan keyword "ascariasis", saya punya ide. Mungkin seharusnya didiagnosis "parasitic intestinal infection". Panjang ya? Dan agak rumit untuk dimasukkan sebagai diagnosis. Haha.

09/08/13

Selamat idul fitri 1434 H

Happy Eid Mubarak!

"Taqabbalallaahu minnaa waminkum!" "Taqabbal yaa Karim"
Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kalian.

"Minal 'aidin wal faidizin"
Semoga kita semua tergolong kepada mereka yang kembali ke fitrah.

"Mohon maaf lahir dan batin"


Idul fitri kali ini, beda rasanya. Lebaran hari kedua langsung jaga. Hiks. Masih mau silaturahmi ke sanak keluarga, tapi mesti jaga di IGD rumah sakit. Ya sudah, diikhlaskan saja. Semoga dapet pahala. Aamin.

30/07/13

Nikmat yang satu ini

Ada sebuah nikmat yang benar-benar jarang kita syukuri. Bahkan bisa luput dari sadar kita. Mungkin beberapa manusia yang jarang menemukannyalah yang bisa menyadarinya. Ya seperti biasa, baru terasa tidak nikmatnya saat dia tidak ada.

Nikmat waktu luang.

Inilah yang jarang sekali kita syukuri. Waktu luang. Segala sesuatu dengan waktu sempit itu tidak nyaman, tidak nikmat. Bayangkan kalau harus makan dalam waktu yang sempit. Minum dalam waktu sempit. Tidur dan beristirahat dalam waktu sempit. Semuanya serba tergesa-gesa. Memang waktunya jadi lebih efektif dan efisien, tapi apakah nikmat? Orang-orang yang kehilangan pasti akan merindukan waktu luang.

Waktu luang. Alangkah nikmatnya jika makan tidak terburu-buru. Tidur lelap tanpa terpikirkan masalah lain. Minum dengan tenang. Bisa berekreasi dengan hati plong. Alangkah nikmatnya tanpa segala ketergesaan.

27/07/13

Kekurangan, ini dan itu

Rasa ini. Pernahkah semua orang merasakannya? Ataukah saya saja? Apa memang benar adanya?
Ini bukan soal cinta. Bukan soal benci. Bukan soal sedih.

Rasa ini aneh rasanya. Rasa tak punya kelebihan. Dalam hal ini kurang, hal itu kurang. Dokter yang baik, rasanya jauh dari itu. Anak yang baik bagi orangtua, rasanya minim sekali. Umat yang rajin beribadah, oh sama sekali tidak. Perempuan yang rajin dan rapi, bukan juga. Kakak yang baik bagi adik-adik, bukan juga. Teman yang baik bagi rekan-rekan, sepertinya tidak.

Bacanya sedih ya?

Nah anehnya saya tidak merasa sedih menyadari hal ini. Rasanya biasa saja. Entah logika apa yang muncul di kepala saya. Harusnya kan setiap individu punya kelebihan dan punya kekurangan. Nah saya, kenapa semuanya kekurangan ya? Tapi lagi-lagi, entah kenapa saya tidak merasa sedih. Aneh kan?

Apa semua pernah merasakan ini ya?


*tumben tulisannya bertema galau, biasanya sok bijak*

20/07/13

Level

1. satu. a. alfa.
2. dua. b. beta.
3. tiga. c. gamma.
lalu 4, lalu lima, lalu f, dan seterusnya.

semuanya selalu berjenjang. tak cuma angka, tak cuma huruf.
semuanya punya levelnya.

tidak manis, agak manis, manis, lumayan manis, kemanisan, manis sekali.
jauh sekali, jauh, agak jauh, sedang, lumayan dekat, dekat, dekat sekali.

begitupunkah hidup ini?
usia terus bertambah setiap hari, setiap tahun.

masing-masing aspek ada masing-masing levelnya.
bertambah usia, bertambahkah yang lainnya?

kembali. introspeksi. jangan terpukau angka usia. dewasakah?
bertambahkah level lainnya dalam hidup?

analisis. satu demi satu.

13/07/13

Rejeki emang gak ke mana :p

Happy fasting, everyone!

Gimana kabar puasa yang sudah beberapa hari ini? Udah ada yang batal belum? Insya Allah belum ya.. Ngomong-ngomong soal batal puasa, saya ada pengalaman nih. Pengalaman masa kecil.
Saat itu bulan Ramadhan, kira-kira saya berusia 10 tahun. Usia 10 tahun harusnya sudah bisa puasa penuh sampai maghrib kan ya. Pagi itu, setelah sahur dan shalat subuh, saya tidur lagi. Kebetulan sedang libur sekolah. Bangun-bangun, saya menuju ke ruang makan. Kebetulan ada segelas teh manis di situ. Karena merasa haus, saya minumlah segelas teh manis itu. Saya nggak sadar kalau orang-orang rumah ngeliatin. Begitu segelas habis, baru saya sadar dilihatin orang. Kemudian semua spontan terbahak-bahak.
"Geb, kan puasa?"
"Aaaaaaaaahhh," saya langsung kaget, "lupa!"
Ibu saya lalu bilang, "Ya kan kalo lupa nggak apa2, dimaklumi. Mana minumnya teh manis segelas, lagi. Rejeki banget itu."
"Hehehehe...alhamdulillah dong," sahut saya. =P

Selamat berpuasa yaa..

22/06/13

Ngomong ape sih gue

Selamat ulang taon ye, Jakarte. Dua rebu tiga belas 'ni  umurnye nyampe empat lapan enem ye. Pegimane sih ni kabarnye Jakarte kite? Masih dengan segale permasalahan yang ga abis-abis ni.

Aye orang betawi separo ni, kebetulan. Di keluarga aye sehari-hari rasanye sih pake bahasa Indonesia aje. Tapi ternyata pas aye pake tuh bahasa ke dunia di luar keluarga, ternyate banyak juga kata yang kagak dipahamin ame orang laen. Ni die contonye.

Ngablak

Bengkek

Rungsing

Bahang

Dengdet

Ape lagi ye? Kok perasaan kemaren-kemaren banyak. Kalo aye ngomong, orang-orang pade bengong kagak paham yang aye maksud. Ntar kalo aye kepikiran lagi deh, aye update ni kata-katanye.

Eh ngomong-ngomong, nyang baca ni blog paham kagak ye arti kata-kata ntu? =D

11/06/13

Menanggapi cobaan

 

Al-Baqarah: 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Kalau kita diberikan cobaan, berarti kita mampu melewatinya. Betul?

26/05/13

Orang lain, dunia, dan adaptasi

Menghadapi orang lain itu tidak selamanya mudah. Dan memang, tidak pernah mudah. Orang lain, orang yang bukan keluarga sendiri, orang yang bukan sahabat sendiri.
Orang lain akan selalu hadir dalam hidup setiap manusia. Ya, manusia tidak dapat hidup sendirian, bukan? Orang lain, latar belakang budaya berbeda, latar belakang pendidikan berbeda, posisi berbeda, jabatan berbeda, kepentingan berbeda, dan lain-lainnya yang berbeda.
Hidup sebagai dokter umum, banyak 'orang lain'-nya. Orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Orang lain dalam dunia praktik kedokteran. Paramedis-paramedis lain, pasien, keluarga pasien, teman sejawat dokter umum yang lain, dokter spesialis. Lebih luas lagi, pemerintah, pemegang jabatan struktural.
Eh haduh, jadi melenceng ke mana-mana. Maksud orang lain di sini ya sebenarnya murni orang lain. Orang lain yang berinteraksi dengan kita dalam keseharian, dalam pekerjaan. Di masa-masa sekolah dulu, rasanya orang lain dalam hidup ini hanyalah guru/dosen, teman-teman sekolah/kuliah, sekretariat/tata usaha. Apa saja interaksinya? Tak lain tak bukan, semua urusan pelajaran. Semua urusan ujian. Semua urusan nilai, angka-angka. Semua yang objektif.
Lulus sekolah/kuliah? Selamat datang di dunia kerja.  Selamat datang di dunia yang baru. Dunia yang berbedaaaa. Sungguh berbeda. Dulu, tak pernah peduli apa kata orang lain. Dulu, yang penting belajar, belajar, mencapai nilai yang baik. Nilai oh nilai, semuanya serba objektif. Dulu, jika melakukan kesalahan, tak peduli apapun selama lulus dan nilainya bagus.
Sekarang? Selamat datang ke dunia yang sesungguhnya. Dunia yang penuh dengan subjektivitas. Masih punya objektivitas, tapi penuh dengan segala lika-likunya. Penuh dengan segala kleniknya. Menghadapi si ini, menghadapi si itu. Menjadi pribadi yang seperti ini. Menjadi pribadi yang seperti itu. Kadang perlu bermuka tebal. Tapi lebih sulit lagi berhati tebal. Kemungkinan sakit hati akan lebih banyak muncul di dunia yang sesungguhnya ini. Dunia yang akan terus dihadapi sampai tua nanti.
Huff, adaptasi tidaklah pernah mudah. Semoga proses ini berlangsung cepat. Aamiin.

05/05/13

Kelapangan

Fainna ma'al 'usri yusraa. Innama'al 'usri yusraa.
Surat ini benar-benar harus dipegang teguh. Kesulitan selalu datang silih berganti. Tak ada satupun cara untuk tetap berjuang, selain dengan keyakinan bahwa akan datang kemudahan setelahnya. Itulah janji Allah di surat ini. Berjuang, jangan pernah putus asa. Akan datang kelapangan dari Allah.

Surat Al-Insyirah (Kelapangan)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
In the Name of Allah, the Gracious, the Merciful

1. Alam nasyrah laka shadrak
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Have We not opened your breast for you?

2. Wa wadha'naa 'anka wizrak
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
and removed from you your burden 

3. Alladzii 'anqadha zhahrak
yang memberatkan punggungmu?
which weighed down your back?

4. Wa rafa'naa laka zhikrak
dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu?
and raised high your fame?

5. Fainna ma'al 'usri yusraa
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
So verily, with the hardship, there is relief

6. Inna ma'al 'usri yusraa
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
Verily, with the hardship, there is relief

7. Fa idzaa faraghta fanshab
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
So when you have finished (from your occupation), then stand up for Allahs worship

8. Wa ilaa rabbika farghab
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
and to your Lord Alone turn your invocations


Maka berjuanglah, berikhtiarlah, sambil pasrahkan semuanya kepada Allah semata. Ikhlaskan, niscaya Allah akan membalasnya.

18/04/13

Rasa

Rasa ini, rasa itu.
Rasa senang. Rasa bahagia. Rasa sayang.
Rasa sedih. Rasa kecewa.
Rasa gugup. Rasa khawatir. Rasa cemas.
Rasa kesal. Rasa marah.

Siapa tak pernah merasa?
Rasa, karunia-Nya kepada manusia.
Rasa, warna-warni kehidupan.
Rasa.

Tanpa rasa, semua hambar.
Tanpa rasa, semua jadi monoton.
Ini lagi, itu lagi.
Hampa. Jenuh. Bosan.

Hey, bukankah itu rasa jua?


Jakarta, 18 April 2013

31/03/13

Pilih goreng atau rebus...

Suatu pagi, saat belanja di tukang sayur keliling..

Ibu-ibu (I): Ada pisang, mbak?
Tukang sayur (T): Ada. Ini, masih mengkal.
I: Wah iya nih, enak buat digoreng.
T: Kalau masih mengkal begini direbus juga enak lho bu. Kalau udah lembek kan nggak enak lagi direbus.
I: Ah, tapi buat saya enakan digoreng aja deh.
Saya, tiba-tiba nyeletuk: Tapi kalo digoreng, ntar kolesterolnya naik, bu.
I & T: Waah, susah punya tetangga dokter.

30/03/13

Dokter itu manusia lho

Suatu sore, saya berkunjung ke rumah salah satu tetangga saya yang sedang sakit dan minta diperiksa. Hadirlah percakapan berikut di sana.

Ibu tetangga (I): Kepala saya pusing nih..
Saya (S): Oh ya, bu? Sejak kapan? Saya juga pusing nih dari tadi siang.
I: *kaget* Oh ya? Saya pikir dokter gak bisa sakit
S: Hah, hahaha. Dokter juga manusia, bu. Sakit mah sakit aja.
I: Oh, iya ya..

Oalaah.. Hahahahaha.

28/03/13

Ulang tahun

Hey, blog ini sudah satu tahun usianya. Pertama kali dibuat pada Maret 2012, sekarang Maret 2013. Apa saja yang sudah terjadi satu tahun belakangan ini? Blog ini dibuat di tengah k e s e n j a n g a n   w a k t u. Senjang sekali, waktu saya tahun lalu. Terlihat kan, sampai Oktober-November 2012, jumlah artikel per bulannya masih banyak. Mulai 2013, waktu mulai menyempit. Rasanya tidak 24 jam lagi sehari. Maaf ya, blog sayang, jadi berkurang deh intensitas menulisnya nih.
Tapi tenang saja ya blog, kalau ada kejadian unik, kamu kok yang nomor 1 yang muncul di pikiran. Hehe. *lagi ngerayu blog yang ngambek ceritanya*
Saya ga mau meninggalkan blog ini, saya harus tetap (mencoba) menulis.

Selamat ulang tahun.

17/03/13

Tenaga kesehatan terpojok?

Akhir-akhir ini dunia kesehatan sedang banyak 'diserang'. Pasien 'ditolak' rumah sakit, pasien meninggal, perlakuan yang katanya berbeda antara pasien dengan KJS dan pasien dengan pembayaran umum, dan lain-lain sebagainya.

Sebagai tenaga kesehatan, tentu kami tidak bisa menerima begitu saja. Memangnya rumah sakit mana yang menolak pasien? Pernahkah media melihat dari sudut pandang rumah sakit dan tenaga kesehatan? Apakah media pernah membesar-besarkan berita bahwa sejak berlaku KJS, pasien rumah sakit bisa berlipat-lipat banyaknya?

13/02/13

Diamku

Diamku bukan berarti aku pasrah
Diamku bukan berarti aku tak memilih
Diamku bukan berarti aku tak punya pendapat
Diamku bukan berarti aku bingung

Tapi, diamku..

09/02/13

Mulas = diare?

Mendengar sebuah iklan di radio...

"Tau nggak sih, kalo setiap penyakit itu pasti ada gejala awalnya. Kita harus bisa mengenali penyakit dari gejala awalnya. Kalo diare, gejala awalnya itu adalah, mulas! Jadi kalau sudah mulas, hati-hati diare lho. Selalu sediakan ......"

Mari kita menjadi pendengar yang kritis. Mulas? Anda pernah mulas? Kalau saya sih setiap hari mulas, di saat ingin buang air besar. Apakah habis itu saya diare? Ya nggak.. Soalnya mulas itu memang selalu ada sesaat sebelum buang air besar, kan? Kalau setiap mau buang air besar, kita langsung minum obat diare, nanti malah jadi sembelit lagi. Hayoo..

Ya, mari kita jadi konsumen yang kritis. Jangan gampang terpedaya iklan, itulah yang bikin tingkat konsumerisme di Indonesia tinggi. (bener ga ya bahasanya?) Masih mending kalau yang dikonsumsi adalah produk dalam negeri. Kalau yang dikonsumsi itu produk luar, bukannya banyak efek sampingnya ya? (ga ngerti sebenernya, berhubung ga ada background ekonomi sama sekali)

Ayo cintai produk dalam negeri!
*lho kok jadi ke sini ya? Hehe.

22/01/13

Bangkok vs Jakarta

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan sebuah kesempatan untuk mengunjungi Bangkok, Thailand, selama 6 hari. Bangkok merupakan ibukota negara Thailand. Berada di sana selama 6 hari membuat saya banyak berpikir. Banyak mengingat Jakarta, ibukota negara kita, Indonesia. Banyak membanding-bandingkan. Nggak salah, kan?

15/01/13

Iya, sekalian aja. Ini udah kok.

Saat menulis ini saya sedang berada di luar Indonesia. First time experience beremigrasi! Saya mampir 6 hari di Bangkok, Thailand. Sebenarnya di sini saya mau ikut sebuah seminar kedokteran-kesehatan. Tapi ya sekalian aja jalan-jalan. Kapan lagi coba bisa kabur dari Indonesia kayak gini? :P

Bahasa ibu di Thailand adalah bahasa Thai. Di kuping orang Indonesia, logatnya bikin kuping sakit, lantaran frekuensinya yang tinggi-tinggi. Hahaha..

Oh ya, di Bangkok ini, orang-orangnya sangat bervariasi. Selain karena memang merupakan kota wisata, di Bangkok juga banyak orang bule (bermuka kebarat-baratan) yang tinggal dan kerja di sini. Jadi kalau kita memperhatikan sekitar, kita akan melihat bahwa ada bahasa-bahasa universal yang pasti dipahami setiap orang. Senyum dan tertawa. Semua tahu, bahwa artinya adalah ekspresi kebahagiaan.

Ada yang pernah mengalami kejadian ini?

06/01/13

Uffy Snacks - yummy!


Uffy Snacks is a food company with many products. Uffy Snacks established in 1996. Our main products are snacks, of course. Here we come... 

01/01/13

Makan bangku sekolahan

Selintas mendengar percakapan di sinetron...

"Pasti kau tak pernah makan bangku sekolahan!"

Kalau saya yang dibilangin seperti itu, kayaknya saya bakalan jawab, "Iya pak, soalnya saya bukan rayap." Atau, "Waduh pak, iya maaf. Saya makannya nasi."
 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates \ Provided By Free Website Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates