30/07/13

Nikmat yang satu ini

Ada sebuah nikmat yang benar-benar jarang kita syukuri. Bahkan bisa luput dari sadar kita. Mungkin beberapa manusia yang jarang menemukannyalah yang bisa menyadarinya. Ya seperti biasa, baru terasa tidak nikmatnya saat dia tidak ada.

Nikmat waktu luang.

Inilah yang jarang sekali kita syukuri. Waktu luang. Segala sesuatu dengan waktu sempit itu tidak nyaman, tidak nikmat. Bayangkan kalau harus makan dalam waktu yang sempit. Minum dalam waktu sempit. Tidur dan beristirahat dalam waktu sempit. Semuanya serba tergesa-gesa. Memang waktunya jadi lebih efektif dan efisien, tapi apakah nikmat? Orang-orang yang kehilangan pasti akan merindukan waktu luang.

Waktu luang. Alangkah nikmatnya jika makan tidak terburu-buru. Tidur lelap tanpa terpikirkan masalah lain. Minum dengan tenang. Bisa berekreasi dengan hati plong. Alangkah nikmatnya tanpa segala ketergesaan.

27/07/13

Kekurangan, ini dan itu

Rasa ini. Pernahkah semua orang merasakannya? Ataukah saya saja? Apa memang benar adanya?
Ini bukan soal cinta. Bukan soal benci. Bukan soal sedih.

Rasa ini aneh rasanya. Rasa tak punya kelebihan. Dalam hal ini kurang, hal itu kurang. Dokter yang baik, rasanya jauh dari itu. Anak yang baik bagi orangtua, rasanya minim sekali. Umat yang rajin beribadah, oh sama sekali tidak. Perempuan yang rajin dan rapi, bukan juga. Kakak yang baik bagi adik-adik, bukan juga. Teman yang baik bagi rekan-rekan, sepertinya tidak.

Bacanya sedih ya?

Nah anehnya saya tidak merasa sedih menyadari hal ini. Rasanya biasa saja. Entah logika apa yang muncul di kepala saya. Harusnya kan setiap individu punya kelebihan dan punya kekurangan. Nah saya, kenapa semuanya kekurangan ya? Tapi lagi-lagi, entah kenapa saya tidak merasa sedih. Aneh kan?

Apa semua pernah merasakan ini ya?


*tumben tulisannya bertema galau, biasanya sok bijak*

20/07/13

Level

1. satu. a. alfa.
2. dua. b. beta.
3. tiga. c. gamma.
lalu 4, lalu lima, lalu f, dan seterusnya.

semuanya selalu berjenjang. tak cuma angka, tak cuma huruf.
semuanya punya levelnya.

tidak manis, agak manis, manis, lumayan manis, kemanisan, manis sekali.
jauh sekali, jauh, agak jauh, sedang, lumayan dekat, dekat, dekat sekali.

begitupunkah hidup ini?
usia terus bertambah setiap hari, setiap tahun.

masing-masing aspek ada masing-masing levelnya.
bertambah usia, bertambahkah yang lainnya?

kembali. introspeksi. jangan terpukau angka usia. dewasakah?
bertambahkah level lainnya dalam hidup?

analisis. satu demi satu.

13/07/13

Rejeki emang gak ke mana :p

Happy fasting, everyone!

Gimana kabar puasa yang sudah beberapa hari ini? Udah ada yang batal belum? Insya Allah belum ya.. Ngomong-ngomong soal batal puasa, saya ada pengalaman nih. Pengalaman masa kecil.
Saat itu bulan Ramadhan, kira-kira saya berusia 10 tahun. Usia 10 tahun harusnya sudah bisa puasa penuh sampai maghrib kan ya. Pagi itu, setelah sahur dan shalat subuh, saya tidur lagi. Kebetulan sedang libur sekolah. Bangun-bangun, saya menuju ke ruang makan. Kebetulan ada segelas teh manis di situ. Karena merasa haus, saya minumlah segelas teh manis itu. Saya nggak sadar kalau orang-orang rumah ngeliatin. Begitu segelas habis, baru saya sadar dilihatin orang. Kemudian semua spontan terbahak-bahak.
"Geb, kan puasa?"
"Aaaaaaaaahhh," saya langsung kaget, "lupa!"
Ibu saya lalu bilang, "Ya kan kalo lupa nggak apa2, dimaklumi. Mana minumnya teh manis segelas, lagi. Rejeki banget itu."
"Hehehehe...alhamdulillah dong," sahut saya. =P

Selamat berpuasa yaa..
 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates \ Provided By Free Website Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates