Ini sih pemikiran bebas aja, ya.. Mungkin ada aja yang gak setuju.
Secara sempit, permintaan maaf memang merupakan suatu ekspresi untuk mengakui kesalahan yang telah dilakukan terhadap sesama makhluk. Kalau kepada Sang Khalik, istilahnya bukan lagi 'maaf', tapi 'ampun'. Setuju gak?
Secara luas, kata 'maaf' gak cuma boleh dikatakan kalau kita punya salah. Permohonan maaf itu adalah salah satu cara menyambung tali silaturahmi. Ekspresi maaf akan membuat setiap orang menjadi rendah hati dan menghargai orang lain. Itulah hakikat minta maaf pada saat lebaran. Semua orang menjadi lebih menghargai orang lain. Yaa..itu kalau dia benar-benar mengucapkannya sepenuh hati. Kalau ucapan cuma di mulut sih, lain lagi urusannya. Bener gak?
Bayangin kalau semua orang meminta maaf dengan tulus ikhlas. Semua orang akan menjadi rendah hati. Semua orang akan saling menghargai. Indah, kan? Seharusnya setelah itu, tidak akan ada lagi dendam di antara semua insan.
Di momen lain, misalnya. Ada dua orang yang berselisih paham. A merasa B bersalah, tapi menurut B, dia sepenuhnya benar. Sebenarnya kalau dilihat lebih jauh, keduanya benar dalam sudut pandang yang berbeda. Tapi masalahnya, antara A dan B sudah terlanjur bersitegang. Gimana cara mencairkan suasana antara A dan B? Kalau mau dimulai dengan pembahasan masalah sari sudut pandang masing-masing, akan sulit karena dalam kondisi bersitegang, kedua belah pihak pasti jadi keras kepala.
Jadi, di antara keduanya haruslah ada yang 'mengalah' dulu. Maksudnya mengalah di sini adalah bukan kalah dalam arti sesungguhnya, tapi melunakkan kepala yang sebelumnya sudah keras. Minta maaf kepada pihak satunya, lalu baru jelaskan duduk permasalahan dari sudut pandang masing-masing. Kalau sudah ada yang saling bermaafan, keduanya akan punya hati yang lebih lunak sehingga lebih bisa menerima pandangan yang lain.
Hehe..klise ya? Tapi mujarab lho. Coba deh sekali-sekali. Mudah-mudahan dunia akan lebih indah. Tapi harus ikhlas lho, ya? Itu kuncinya :)
Hehehe..mudah-mudahan.. :D
