04/08/12

Penyesalan akibat lupa qunut

Ini bukan kisah tentang saya. Ini cerita tentang orang lain, yang kebetulan saya tersentuh melihatnya.
Bulan Ramadhan ini, di tahun 2012, saya sedang tinggal di Cirebon. Ternyata shalat tarawih di sini punya tradisi khusus, yaitu digunakannya doa qunut di shalat witir yang satu rakaat, di malam ke-16 sampai 30. Tradisi ini diumumkan oleh imam pada malam ke-15, maksudnya supaya jamaah yang bukan berasal dari Cirebon (seperti saya dan teman2) bisa memaklumi dan mengikuti prosesi shalat tarawih+witir dengan baik.



internet
Sejak malam pertama Ramadhan, saya sering mendapatkan tempat shalat di sebelah seorang ibu (yang sampai sekarang saya belum tau namanya, aduh jadi gak enak). Jadi, saya tahu seperti apa biasanya beliau shalat. Beliau selalu datang ke tempat shalat paling awal, paling depan di shaf perempuan, paling tengah. Pokoknya teladan, deh. 

Malam ini malam ke-16. Awalnya, shalat berlangsung seperti biasa, sampai akhirnya pada saat witir yang satu rakaat. Setelah membaca doa i'tidal, imam pun membaca doa qunut, yang dimulai dengan "Allaahummahdiini....". Mungkin karena depannya sama, ibu di sebelah saya mengira imam akan menyebutkan "Allaahuakbar". Jadi, alih-alih mengangkat tangan untuk berdoa qunut, beliau bergerak mengarah ke posisi sujud. Tapi rupanya, di pertengahan pergerakan posisinya, beliau sadar kalau imam sedang membaca doa qunut. Akhirnya beliau menghentikan pergerakannya, sepertinya sih ikut berdoa qunut.

Setelah qunut itu, barulah terasa betapa menyesalnya beliau, bisa sampai lupa doa qunut. Pergerakan shalatnya jadi seperti tergesa-gesa. Bahkan pada saat akan salam, beliau sepertinya sempat memegang kepalanya. Selesai salam, beliau menggeleng-gelengkan kepala sampai memegang dahi dengan tangan. 


Terbayang kan, seperti apa? Iya, seperti orang yang menyesal. Beliau sungguh menyesal bisa melupakan doa qunut, yang sebenarnya hukumnya sunnah. Selain itu, sebenarnya wajar2 saja kalau beliau lupa karena ini adalah witir pertama dalam ramadhan ini yang menggunakan doa qunut.

Subhanallah. Beliau menyesal, menyesal karena lupa doa qunut. Padahal lupa itu lumrah, apalagi dalam kondisi seperti itu. Menyesal sampai geleng-geleng kepala. Subhanallah. Padahal beliaulah yang setiap malam menjadi jamaah perempuan pertama di lapangan, semangatnya beribadah luar dari biasa.

Lalu saya? Apa saya? Datang ke tempat shalat selalu mepet adzan isya, datang sambil tertawa dengan teman-teman. Bahkan saya datang tanpa menggunakan penutup kepala (mukenanya saya lipat, baru dipakai di tempat shalat). Shalat sambil mengantuk-ngantuk. Berusaha untuk tetap sadar penuh saja, sudah perjuangan buat saya. Lega rasanya kalau tarawih sudah mendekati akhir.

Siapa saya dibandingkan ibu ini? 

..... saya kehabisan kata-kata ....

Astaghfirullaah.. Ayo tobat... Ayo shalat lebih khusyuk, lebih tuma'ninah. Ayo semangat beribadah! Bulan puasa, nilai ibadah kita dilipatgandakan! ;)


Oh iya, di bawah ini doa Qunut (Gambar diambil dari  http://www.kabarislam.com/doa-doa/doa-qunut-dan-terjemahnya).


Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan


 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates \ Provided By Free Website Templates | Freethemes4all.com

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates