Saya internship di Cirebon. Di sini, bahasa yang digunakan
adalah peralihan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Jadi, bahasa yang
digunakan masyarakat di sini umumnya asing di telinga kami, para dokter
internship, yang notabene berasal dari luar Cirebon.
Oh ya, perlu diketahui, RS tempat saya bekerja terbagi menjadi dua tempat karena tempat yang baru belum sepenuhnya bisa digunakan. Suatu hari, teman saya mewawancarai seorang pasien di IGD. Sebelumnya, pasien tersebut pernah dirawat di sebuah rumah sakit. “Minggu lalu baru pulang dirawat, dok.” “Dirawat di mana, Bu?” “Di rumah sakit lawas, dok.” Teman saya menuliskan di status pasien, “.... Minggu lalu pasien dirawat di RS Lawas.....” Setelah dibaca oleh kami yang lain, kami pun tertawa terbahak-bahak. Kenapa? Pasalnya, dalam bahasa Cirebon, kata ‘lawas’ berarti ‘lama’. Jadi, yang dimaksud pasien tersebut adalah RS tempat saya bekerja, tapi di gedung yang lama. Hahaha..
Oh ya, perlu diketahui, RS tempat saya bekerja terbagi menjadi dua tempat karena tempat yang baru belum sepenuhnya bisa digunakan. Suatu hari, teman saya mewawancarai seorang pasien di IGD. Sebelumnya, pasien tersebut pernah dirawat di sebuah rumah sakit. “Minggu lalu baru pulang dirawat, dok.” “Dirawat di mana, Bu?” “Di rumah sakit lawas, dok.” Teman saya menuliskan di status pasien, “.... Minggu lalu pasien dirawat di RS Lawas.....” Setelah dibaca oleh kami yang lain, kami pun tertawa terbahak-bahak. Kenapa? Pasalnya, dalam bahasa Cirebon, kata ‘lawas’ berarti ‘lama’. Jadi, yang dimaksud pasien tersebut adalah RS tempat saya bekerja, tapi di gedung yang lama. Hahaha..